PERINGATAN HARI LAUT SEDUNIA: TRANSFORMASI INTELEKTUAL LAUT

Hari laut sedunia yang diperingati setiap tanggal 8 Juni. Sobat KORAL, hari peringatan ini menjadi momentum untuk meningkatkan semangat dalam menjaga keberlanjutan sumber daya dan ekosistem laut, serta memastikan keberlanjutan dalam pemanfaatan sumber daya ini sehingga tetap bisa dimanfaatkan oleh generasi mendatang.

Melalui laman yang di bagikan, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan perayaan hari laut sedunia dengan mengangkat tema “Awaken New Depth” yang artinya Memperbarui Tindakan Secara Mendalam. Dalam acara tersebut, PBB berkolaborasi dengan berbagai lini masyarakat, termasuk pemimpin negara, ilmuan, eksekutif sektor swasta, masyarakat sipil, selebriti, dan aktivis lingkungan untuk mereformasi hubungan manusia dengan laut menjadi lebih baik.

Sejalan dengan ungkapan PBB yang memperingatkan jika hubungan manusia dengan laut perlu diubah.Indonesia sebagai negara maritim yang dikelilingi laut masih terdapat banyak hal yang perlu direfleksi. Terdapat banyak tantangan serius bagi laut di seluruh dunia akibat polusi, perubahan iklim, dan aktivitas illegal, unreported, and unregulated fishing (IUUF). 

Realita saat ini, lautan menjadi tempat akhir bagi banyak limbah plastik, limbah industri, dan limbah domestik. Selain itu, peningkatan suhu laut, kenaikan tinggi permukaan laut, pengasaman laut (ocean acidification), dan perubahan pola arus laut juga berpengaruh terhadap  keseimbangan ekosistem, dan mengancam populasi spesies-spesies tertentu. 

Isu IUU Fishing juga menjadi topik yang tidak kalah serius. Kurangnya pengawasan dan ketidakjelasan regulasi penangkapan ikan yang berkelanjutan, menyebabkan dampak negatif berupa penurunan populasi ikan yang signifikan, kerusakan pada ekosistem laut, serta merugikan nelayan yang melakukan aktivitas penangkapan dengan menggunakan alat tangkap yang tidak merusak. 

Dengan diperingatinya hari laut, maka perlunya transformasi intelektual untuk mengembangkan pemahaman yang lebih dalam dan luas tentang laut seperti: 

  1. Pendidikan berperan penting dalam menyebarkan pengetahuan ini kepada generasi muda dan memotivasi mereka untuk terlibat dalam perlindungan laut.
  2. Mengembangkan pendekatan pengelolaan yang berbasis ilmiah dan berkelanjutan terhadap sumber daya laut, termasuk ikan, terumbu karang, dan mamalia laut lainnya.
  3. Pengembangan teknologi baru untuk memantau, melindungi, dan memahami laut dengan lebih baik dengan menggunakan sensor, penginderaan jauh, dan teknologi lainnya untuk mengumpulkan data tentang laut serta memantau perubahan lingkungan.

Upaya tersebut dilakukan untuk menjaga keberlanjutan dan kesehatan laut, yang memainkan peran penting dalam menyediakan makanan, pekerjaan, dan sumber daya lainnya bagi masyarakat di seluruh dunia. Melalui upaya kolaboratif dari ilmuwan, pemerintah, masyarakat sipil, dan sektor swasta, kita dapat mencapai perlindungan laut yang lebih baik dan memastikan warisan ini dapat dinikmati oleh generasi masa depan.

***