KONDISI UDARA INDONESIA: HASIL MEMPRIHATINKAN DARI LAPORAN IQAIR 2023

Foto: www.iqair.com 

Laporan terbaru dari IQAir 2023 mengenai kualitas udara di seluruh dunia telah dirilis, dan hasilnya menunjukkan posisi yang memprihatinkan bagi Indonesia. Menurut laporan tersebut, Indonesia menempati peringkat terburuk dalam hal kualitas udara di Asia Tenggara.

Laporan ini mengukur kualitas udara berdasarkan indeks polusi udara rata-rata tahunan, yang menggambarkan tingkat partikel PM2.5 dalam udara. PM2.5 adalah partikel kecil berukuran kurang dari 2.5 mikrometer yang dapat masuk ke dalam paru-paru dan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

Indonesia, dengan populasi yang besar dan industri yang berkembang pesat, menghadapi tantangan dalam mengendalikan polusi udara. Konsentrasi PM2.5 yang tinggi terutama berasal dari aktivitas industri, kendaraan bermotor, serta pembakaran lahan dan hutan.

Dampak dari polusi udara ini sangat serius, tidak hanya bagi kesehatan manusia tetapi juga bagi ekosistem laut. Partikel PM2.5 yang terbawa angin bisa jatuh ke laut dan mengakibatkan kerusakan pada ekosistem laut, termasuk pada biota laut dan terumbu karang.

Sobat KORAL, dalam hal ini pemerintah perlu segera mengambil langkah konkrit untuk mengatasi masalah ini. Upaya pembersihan udara, peningkatan standar emisi industri, promosi transportasi ramah lingkungan, serta edukasi masyarakat tentang pentingnya udara bersih harus menjadi prioritas.Upaya peningkatan kualitas udara menjadi urgensi dan tanggung jawab bersama. Perlu adanya kesadaran juga dari seluruh komponen masyarakat untuk ikut serta melakukan langkah konkrit seperti hemat energi, melakukan penanaman pohon, penggunaan produk sustainable, mengurangi penggunaan kendaraan, serta memanfaatkan transportasi publik.

Dengan peringkat terburuk di Asia Tenggara, Indonesia perlu mengambil tindakan segera untuk memperbaiki kualitas udara dan melindungi kesehatan masyarakat serta keanekaragaman hayati lautnya. Keterlibatan semua pihak dalam upaya ini sangat dibutuhkan untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat bagi generasi masa depan.

***

Sumber utama : Greenpeace